Monday, August 18, 2014

Presiden SBY Ungkap Keberhasilan PNPM Mandiri



 Presiden SBY Ungkap Keberhasilan PNPM Mandiri

Rancangan APBN 2015 Hanya Menghitung Kebutuhan Pokok
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan pekerjaan rumah bangsa hingga saat ini tidak sedikit. Salah satu tantangan terbesarnya adalah, mengubah nasib puluhan juta rakyat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, ke arah yang lebih sejahtera.
Karena itu, kata SBY, sejak awal,meyakini esensi pembangunan adalah pemberdayaan. Karenanya, pertanyaan utama yang harus selalu dijawab adalah, apakah program ini ada manfaat yang riil bagi masyarakat.
Karena itulah, tegas SBY, pemerintahannya tak henti-hentinya melaksanakan kebijakan pro-rakyat secara masif. Baik yang berbasis bantuan dan perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat, maupun pemberdayaan usaha mikro dan kecil.
Kebijakan pro-rakyat ini tidak dilakukan secara acak dan setengah hati. namun secara terencana, sistematis dan total.
Paling tidak menurut SBY, pelaksanaan PNPM Mandiri, mengalami perkembangan pesat. Saat ini setidaknya lebih dari seperempat penduduk Indonesia, sekitar 60 juta jiwa, baik di perdesaan maupun di perkotaan telah menikmati manfaat dari program ini, serta menjalani kehidupan ekonomi yang lebih mandiri.
Di ribuan lokasi program PNPM, rakyat menentukan sendiri kegiatan ekonomi yang ingin dilakukannya, menentukan anggaran yang dibutuhkan dari dana PNPM dan mempertanggungjawabkannya secara akuntabel.
"Ini adalah contoh konkrit, kemitraan antara pemerintah dan masyarakat benar-benar dapat secara riil mengubah nasib rakyat kita. Dari perjalanan saya keliling tanah air, saya selalu mendengar harapan dari masyarakat agar program PNPM ini dapat terus dilanjutkan bahkan ditingkatkan," jelas SBY dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke- 69 Proklamasi RI, di gedung MPR, DPR, DPD RI Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Selain itu kata dia, Pemerintah juga terus menggiatkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), mengingat akses finansial adalah salah satu senjata paling ampuh melawan kemiskinan.
Pemerintah dia tegaskan, ingin agar program ini semakin diperluas dan mudah diakses rakyat. Kita terus memperbaiki pola penyaluran KUR, dan jumlah bank penyalur KUR terus ditambah dari semula 6 bank menjadi 33 bank. Sehingga jangkauan kredit yang disalurkan kepada UMKM dan koperasi juga terus meningkat.
Disebutkan, Selama tujuh tahun terakhir penyaluran KUR telah mencapai lebih dari Rp150 triliun dan diterima oleh sekitar 11 juta debitur, dengan tingkat kredit macet atau Non-Performing Loan hanya sebesar 4 persen.
"Ini bukti nyata, rakyat mendapatkan peluang, bantuan untuk mengubah nasibnya, maka mereka akan berusaha keras untuk tidak menyia-nyiakan kepercayaan tersebut," tuturnya.
Program lain untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat, jelasnya, adalah Program Keluarga Harapan.
Dia jelaskan, Program ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia, utamanya melalui pendidikan dan kesehatan, pada kelompok masyarakat sangat miskin.
"Lebih dari 3 juta keluarga sangat miskin di 318 kabupaten dan kota telah terbantu oleh program ini," ujar SBY.
Lebih lanjut dikatakan SBY, Satu hal yang menggembirakan adalah di akhir masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Kedua ini, melalui dukungan penuh wakil rakyat di DPR RI dan DPD RI, telah diundangkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Berdasarkan ketentuan dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya, dana yang akan diterima setiap desa diperkirakan rata-rata akan mencapai sekitar satu miliar rupiah per tahun.
Ini adalah suatu kebijakan nyata yang bila dilakukan dengan perencanaan yang baik dan pelaksanaan yang akuntabel, akan dapat mendorong peningkat-an produktifitas di 72.944 desa di seluruh Indonesia.


Baca Juga:
Ekonomi Indonesia Tumbuh Tinggi dan Bebas Utangkepada IMF

1 comment:

  1. Presiden SBY Ungkap Keberhasilan PNPM Mandiri

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan pekerjaan rumah bangsa hingga saat ini tidak sedikit. Salah satu tantangan terbesarnya adalah, mengubah nasib puluhan juta rakyat Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, ke arah yang lebih sejahtera.
    Karena itu, kata SBY, sejak awal,meyakini esensi pembangunan adalah pemberdayaan. Karenanya, pertanyaan utama yang harus selalu dijawab adalah, apakah program ini ada manfaat yang riil bagi masyarakat.
    Karena itulah, tegas SBY, pemerintahannya tak henti-hentinya melaksanakan kebijakan pro-rakyat secara masif. Baik yang berbasis bantuan dan perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat, maupun pemberdayaan usaha mikro dan kecil.

    ReplyDelete

Translate