Anak
Pejabat Pidie Jaya Tertangkap Mesum di Kantin sebelah Kantor Bupati
Meureudu : Warga gampong Lancok Manyang, Meureudu, Pidie Jaya, mendadak heboh.
Pasalnya, mereka menangkap anak pejabat Pidie Jaya,
sedang asik berpacu dalam syahwat di kantin sebelah kantor Bupati, Sabtu sore
(9/8) kemarin, sekira pukul 18.00 wib.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah warga, pelaku mesum itu berinisial Rz
alias Ad, seorang mahasiswa berdomisili di Gampong Meunasah Manyang Lancok,
Meureudu, Pidie Jaya.
Sedangkan wanitanya berinisial Na, seorang honorer di sekolah SMA
berdomisili di Gampong Meunasah Teungoh, Meurah Dua, Pidie Jaya.
Sebelum ditangkap, warga memang sudah lama mencurigai pasangan tersebut
karena sudah sering bertemu petang hari di kantin itu.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Kepala Satpol PP dan WH Kabupaten
Pidie Jaya, Dra. Asiah, MM, pasangan tersebut mengaku sudah beberapa kali
melakukan hubungan badan layaknya suami-isteri di tempat tersebut.
Ketika diintrograsi, terungkap, pasangan laki-laki membela diri, dengan
menuduh kalau perbuatan "belah duren" terhadap wanita yang berkulit
putih berparas cantik tersebut telah duluan dilakukan oleh lelaki hidung belang
lainnya sebelum dirinya menjalani hubungan percintaan dengannya.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pasangan wanita menyebutkan,
sebelumnya pasangan wanita kerap mendapat ancaman tidak boleh menikah dengan
pria lain kecuali hanya dengan pasangan laki-laki tersebut.
"Mereka mengaku sudah "naik ke bulan" dan mereka sudah harus
dinikahkan saja,"sebut Armia penyidik WH.
Sementara Keuchik gampong Manyang Lancok, Suryadi mengatakan, bukti
perbuatan mereka sudah sangat menyakinkan dari isi SMS pelaku mesum yang mereka
sita.
"Ke sini dek, ngapain, seperti biasa," sebut Suryadi mengulangi
isi percakapan SMS terhadap rencana "hajatan bercinta" dari pasangan
itu yang diperiksa oleh petugas WH.
Berdasarkan pantauan di kantor Satpol PP/WH, ibu dari pasangan perempuan
terlihat sangat terpukul dan berang ketika melihat buah hatinya melakukan
perbuatan terlarang itu.
"Saya sudah beberapa kali memperingatkan kamu nak, jangan berhubungan
dengan dia,(pasangan laki-laki,red) bahkan ada polisi yang datang ke rumah
melamarmu, malah kamu tolak. Tapi kamu tetap saja dengan laki-laki itu,
ternyata sekarang kamu berbuat begini," sebut ibu si perempuan penuh
kecewa kepada anaknya.
Sementara kedua orang tua dari kedua pasangan dan juga keuchik masing-masing
gampong yang dipanggil ke Kantor Satpol PP/WH setempat, baru pulang pada pukul
00.00 wib setelah meneken surat perjanjian penyelesaian.
"Kita telah memanggil pihak keluarga dari kedua belah pihak dan atas
permintaan pihak keluarga, kasus ini akan diselesaikan pernikahan di gampong
dengan batas waktu yang kita berikan dalam perjanjian yang telah mereka
tandatangani di atas materai hingga tanggal 18 Agustus ini. Karena kalau mereka
menikah di sini (kantor satpol PP/WH,red) pihak keluarga malu, bila pada batas
tersebut belum selesai, maka pihak kami akan menyelesaikan masalah tersebut di
kantor," sebut Asiah nada tegas,
Menikah pun si wanita nya tambah rugi...paling nantinya akan diperlakukan tidak baik juga sama laki2 sprti itu...
ReplyDeletekalau anak masyarakat biasa dah di cambuk tu. nyaman bnget klo jd anak pejabat hukum bs kt dikte.
ReplyDeletenyaman banget jd anak pejabat,hukum bs di dikte. kalo anak masyrakat biasa dah d cambuk tu.
ReplyDelete