Monday, February 8, 2016

Pembangunan Jembatan Milliaran Rupiah | Langkahan Terlantar, Warga Keluhkan Tak Bisa Menyeberang


Pembangunan Jembatan Milliaran Rupiah |
Langkahan Terlantar, Warga Keluhkan Tak Bisa Menyeberang




Aceh Utara | Nyaris dua pekan terakhir Aceh Utara dan sekitarnya diguyur hujan hebat, tak terkecuali Kecamatan Langkahan. Sejak akses jembatan yang belum pernah memasang papan informasi proyek itu dikerjakan oleh kontraktor, lintas darurat acap menuai korban karena rusak parah.

Jembatan penyebrangan masyarakat pelosok yang dibangun antara Desa Rumoh Rayek dan Dusun Lubok  Muku, Desa Buket Linteueng, kecamatan terkait saat ini telah ditinggalkan pekerjaan oleh kontraktor pelaksana alias diterlantarkan.

“Sudah tiga minggu terakhir, pembangunan jembatan ini diterlantarkan oleh kontraktor PT. Takapeya,” kata salah satu tokoh masyarakat Dusun Lubok Muku, Zakarya, kepada wartawan, Jum’at (05/02/16).

Warga mengatakan, tiap hari korban berjatuhan saat meliwati jembatan darurat sementara yang dibangun oleh kontraktor yang bersangkutan. Pas-pasan musim penghujan, jembatan sekaligus jalan lintas beberapa desa itu rusak parah, karena kontraktor membangunnya menggunakan tanah liat, tanpa campuran material batu.

“Setiap hari ada korban, banyak kenderaan yang melintas terperosok saat mengarungi tanah liat yang berkubang itu. Lebih mirisnya, kami melihat, para guru harus mendorog keretanya, dengan berjalan melepaskan sepatu. Mereka trauma setelah salah satu diantara mereka terjatuh kelumpur liat tersebut,” imbuh Zakarya. “Demikian juga para pelajar, sungguh disayangkan,” lanjutnya.

Amatan wartawan dilokasi pembangunan proyek yang dikabarkan senilai Miliaran Rupiah itu sepi dari pekerjaan. Tidak terlihat alat berat atau pekerja dilokasi. Sementara itu, kondisi jalan lintas (jembatan darurat) sudah berlubang dengan kedalaman mencapai 60 centimeter, berlumpur dan bertanah liat serta susah dilewati para pengguna jalan.

Pihak kontraktor yang dikabarkan berasal dari Bireuen itu, yang dikonfirmasi sebelumnya kepada wartawan menjelaskan, pembangunan tersebut sedang dihentikan sementara waktu. Lebih lanjut, pria yang akrap disapa Bobdan tersebut tidak menjelaskan, kenapa proyek yang dikerjakan akhir tahun 2015 yang bersangkutan dihentikan sementara waktu.

“Tidak ada kendala apa-apa, jika dibilang masalah, ya semua kegiatan itu ada masalahnya tersendiri,” tukas Bondan via selularnya beberapa waktu lalu. “Pmbangunannya hampir selesai kok, tinggal memasang besi legernya saja,”katanya.

Anehnya, pihak kontraktor bersikeras enggan memasang informasi proyek pada pembangunan jembatan tersebut. Kendati sudah pernah dituliskan oleh media ini, paska amblasnya satu unit truk berisi sawit ke sungai saat melintasi jembatan darurat tersebut. Kontraktor hanya mengatakan pihaknya belum sempat memasangkan papan informasi tersebut.

Kabarnya, pembangunan jembatan itu sedang bermasalah dengan batas waktu kontrak kerja. Dari salah satu tukang di proyek tersebut mengatakan, pihak kontraktor hanya memiliki batas waktu kerja hingga 15 Januari 2016 lalu. Tukang yang enggan menyebutkan indentitasnya itu, justru mengkhawatirkan, pembangunan jembatan terkait tidak rampung tepat waktu.

Dari keterangan tukang igu juga mengatakan, pembangunan jembatan tersebut diperkirakan, baru terealisasi sekitar 60 persen saja. Yaitu masih sebatas pembangunan penyangga utama.(En).

No comments:

Post a Comment

Translate