Pembangunan Jembatan Milliaran Rupiah |
Langkahan Terlantar, Warga Keluhkan Tak Bisa Menyeberang
Aceh Utara | Nyaris dua pekan terakhir
Aceh Utara dan sekitarnya diguyur hujan hebat, tak terkecuali Kecamatan
Langkahan. Sejak akses jembatan yang belum pernah memasang papan informasi
proyek itu dikerjakan oleh kontraktor, lintas darurat acap menuai korban karena
rusak parah.
Jembatan penyebrangan masyarakat pelosok yang dibangun
antara Desa Rumoh Rayek dan Dusun Lubok Muku, Desa Buket Linteueng,
kecamatan terkait saat ini telah ditinggalkan pekerjaan oleh kontraktor
pelaksana alias diterlantarkan.
“Sudah tiga minggu terakhir, pembangunan jembatan ini
diterlantarkan oleh kontraktor PT. Takapeya,” kata salah satu tokoh masyarakat
Dusun Lubok Muku, Zakarya, kepada wartawan, Jum’at (05/02/16).
Warga mengatakan, tiap hari korban berjatuhan saat
meliwati jembatan darurat sementara yang dibangun oleh kontraktor yang
bersangkutan. Pas-pasan musim penghujan, jembatan sekaligus jalan lintas
beberapa desa itu rusak parah, karena kontraktor membangunnya menggunakan tanah
liat, tanpa campuran material batu.
“Setiap hari ada korban, banyak kenderaan yang
melintas terperosok saat mengarungi tanah liat yang berkubang itu. Lebih
mirisnya, kami melihat, para guru harus mendorog keretanya, dengan berjalan
melepaskan sepatu. Mereka trauma setelah salah satu diantara mereka terjatuh
kelumpur liat tersebut,” imbuh Zakarya. “Demikian juga para pelajar, sungguh
disayangkan,” lanjutnya.
Amatan wartawan dilokasi pembangunan proyek yang
dikabarkan senilai Miliaran Rupiah itu sepi dari pekerjaan. Tidak terlihat alat
berat atau pekerja dilokasi. Sementara itu, kondisi jalan lintas (jembatan
darurat) sudah berlubang dengan kedalaman mencapai 60 centimeter, berlumpur dan
bertanah liat serta susah dilewati para pengguna jalan.
Pihak kontraktor yang dikabarkan berasal dari Bireuen
itu, yang dikonfirmasi sebelumnya kepada wartawan menjelaskan, pembangunan
tersebut sedang dihentikan sementara waktu. Lebih lanjut, pria yang akrap
disapa Bobdan tersebut tidak menjelaskan, kenapa proyek yang dikerjakan akhir
tahun 2015 yang bersangkutan dihentikan sementara waktu.
“Tidak ada kendala apa-apa, jika dibilang masalah, ya
semua kegiatan itu ada masalahnya tersendiri,” tukas Bondan via selularnya
beberapa waktu lalu. “Pmbangunannya hampir selesai kok, tinggal memasang besi
legernya saja,”katanya.
Anehnya, pihak kontraktor bersikeras enggan memasang
informasi proyek pada pembangunan jembatan tersebut. Kendati sudah pernah dituliskan
oleh media ini, paska amblasnya satu unit truk berisi sawit ke sungai saat
melintasi jembatan darurat tersebut. Kontraktor hanya mengatakan pihaknya belum
sempat memasangkan papan informasi tersebut.
Kabarnya, pembangunan jembatan itu sedang bermasalah
dengan batas waktu kontrak kerja. Dari salah satu tukang di proyek tersebut
mengatakan, pihak kontraktor hanya memiliki batas waktu kerja hingga 15 Januari
2016 lalu. Tukang yang enggan menyebutkan indentitasnya itu, justru
mengkhawatirkan, pembangunan jembatan terkait tidak rampung tepat waktu.
No comments:
Post a Comment