15 Warga Aceh Jadi Pendeta
Written By khairul anwar on Sabtu, 14 Maret 2015 | Sabtu, Maret 14, 2015
Sebanyak lima belas orang, warga Aceh kini menjadi
Pendata di Medan. Bahkan meraka akan dikirim ke Aceh untuk membabtiskan Warga
Aceh pindah ke Agama Kristen.
Letak Aceh yang strategis menyebabkan perdagangannya maju pesat.
Dengan demikian, kebudayaan masyarakatnya juga makin bertambah maju karena
sering berhubungan dengan bangsa lain. Contohnya, yaitu tersusunnya hukum adat
yang dilandasi ajaran Islam yang disebut Hukum Adat Makuta Alam.
Dengan
hukum adat Makuta Alam itulah, sehingga tata kehidupan dan segala aktivitas
masyarakat Aceh didasarkan pada aturan Islam. Dengan demikian, keadaan Aceh
seolah-olah identik dengan Mekah, Arab Saudi. Atas dasar itulah, Aceh mendapat
julukan Serambi Mekah.
Beranjak
beberapa pekan yang lalu beredar pesan melalui jaringan Henphon seluler
blackberry messenger (BBM), sebanyak lima belas warga Aceh diduga kini menjadi
pendeta di Medan. Mereka diduga berasal beberapa Kabupaten Aceh Pidie, Aceh
Utara dan Bireuen. Meskipun dekimikian salah satu diantara meraka telah
mendapatkan jabatan dan kedudukan disalah satu geraja ternama di Madan.
Adapun
nama-nama yang diduga kini diangkat Pendata tersebut yakni, Pendata Hasan
Ibrahim STh, pendeta Zaini, ST,h, pimpinan Gereja sejantera di Medan, Pendeta
Iskandar, ST,h, Pendeta Jafaruddin Adan, sedang mengikuti Kuliah di Sekolah
Tinggi Teologi Abadi Bangsa, Jln Medan Km 10, Pendeta Abdullah ST,h,
Pendeta Jamaluddin, ST,h, Pendeta Zainuddin, ST,h, Pendeta Anwar Ibrahim Puteh,
ST,h, Pendeta Jamaluddin, ST,h, Pendeta Ahmad Mustafa, ST,h, Pendeta Evi
Madalena, Pendeta Rahmi, nama-nama tersebut berasal dari Bupaten Pidie,
sedangkan Pendeta Muhammad Nur, ST,h, berasal dari Aceh Utara dan pendeta Cut
Hardianti, berasal dari kabupaten Bireuen.
Pengirim
pesan tersebut tidak berani menjalaskan secara mendetil sejak kapan kelima
belas warga Aceh itu pindah agama dan dingkat menjadi pendeta.
No comments:
Post a Comment