ISIS Siapkan Wabah Pes Sebagai
Senjata Pemusnah Massal?
Wabah pes pernah menelan korban 30 juta jiwa di abad ke-14.
Para pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berpawai di kota Tel Abyad, Suriah, (2/1). (Reuters/Yaser Al-Khodor) |
Suara.com -
Sebuah dokumen yang ditemukan pada laptop milik seorang pejuang Negara Islam
Irak dan Suriah (ISIS) mengungkap satu lagi rencana mengerikan kelompok radikal
tersebut. Dalam dokumen itu disebutkan bahwa ISIS sedang mencari senjata
pemusnah massal.
Sebagaimana dilansir oleh majalah Foreign Policy, laptop
yang ditemukan oleh seorang pemberontak Suriah itu berisi langkah-langkah untuk
mengembangbiakkan virus pes dari hewan yang terjangkit dan bagaimana cara
menggunakannya sebagai senjata. Dalam salah satu dokumen disebutkan,
“Keuntungan senjata biologi adalah tidak membutuhkan banyak biaya namun jumlah
korban jiwa yang jatuh bisa banyak”.
Disebutkan pula, granat-granat yang diisi dengan virus
diledakkan di tempat-tempat umum seperti stadion olah raga dan stasiun kereta
api. Bahkan, dikatakan bahwa serangan bisa pula dilakukan dengan cara bom bunuh
diri.
“Sebaiknya (serangan) dilakukan dekat dengan saluran air
conditioning (ac),” bunyi petikan dokumen tersebut.
Laptop yang ditemukan itu diyakini kepunyaan seorang militan
asal Tunisia. Ia diduga mempelajari ilmu kimia dan fisika sebelum bergabung
dalam perang Suriah. Hingga kini, keberadaannya masih belum diketahui.
Memang, belum ada bukti yang menununjukkan bahwa ISIS sedang
mengembangkan senjata biologi pemusnah massal. Namun, kekhawatiran pun muncul
setelah kelompok radikal itu merebut sebuah pusat senjata kimia di Irak, bulan
lalu.
Wabah pes, yang juga dikenal dengan sebutan Black Death,
pernah muncul pada abad ke-14. Ketika itu, wabah pes menelan korban 30 juta
jiwa. (Metro)
Berita Menarik
Lainnya:
No comments:
Post a Comment