DUNIA
Taxi, Pesawat, dan Virus: Rantai Persebaran Ebola yang Mematikan
Ditemukan 1.200 kasus dan 672 di antaranya berujung kematian.
VIVAnews - Dunia kesehatan kembali digegerkan kekhawatiran penyebaran wabah virus mematikan, Ebola, yang kini mewabah di Afrika Barat.
Dilansir Reuters edisi Jumat, 1 Agustus 2014, perhatian
utama para ilmuwan dan pakar kesehatan bukanlah tentang virologinya,
melainkan bagaimana pembawa mikroba itu, manusia, menggunakan pesawat,
sepeda, taksi, dan sarana umum lainnya.
Menurut pakar spesialis penyakit menular, resiko persebaran virus
dari Afrika ke Benua lain sangat rendah meski tak bisa dibilang nihil.
Sebab itu, para ilmuwan dan petugas medis terkait melacak setiap orang
yang dimungkinkan pernah berinteraksi dengan penderita.
Kekhawatiran global merebak setelah diketahui adanya penderita
Ebola yang menumpang pesawat dari Liberia menuju Nigeria. Hal itu
membuat otoritas setempat disibukkan melacak seluruh penumpang yang
terbang bersama penderita itu.
Wabah di Afrika Barat diketahui bermula dari Guinea pada Februari
dan cepat menyebar ke Liberia dan Sierra Leone. Tak butuh waktu lama,
ditemukan 1200 kasus dan 672 diantaranya berujung kematian. Wabah ini
terbesar sejak diketemukannya virus itu sekitar 40 tahun lalu.
Sierra Leone telah mendeklarasikan darurat wabah Ebola. Liberia
telah meliburkan sekolah dan berancang-ancang mengarantina beberapa
komunitas.
"Yang paling penting adalah pengawasan yang baik pada setiap orang
yang memiliki riwayat kontak dengan penderita," kata David Heyman,
profesor epidemiologi penyakit infeksi. (ren)
© VIVA.co.id
No comments:
Post a Comment