DUNIA
Begini Asal Muasal Wabah Ebola di Afrika Barat
Tidak melalui udara, tetapi kontak fisik dengan penderita.
VIVAnews - Wabah Ebola yang mematikan di Afrika Barat membetot perhatian dunia. Masyarakat kesehatan di benua lain membincangkan bagaimana menangkal penyebaran virus itu.
Wabah Ebola yang menghebohkan itu diketahui bermula di Guinea pada
Februari lalu dan dengan cepat menyebar ke Liberia dan Sierra Leone.
Tak butuh waktu lama, ditemukan 1200 kasus dan 672 diantaranya
berujung kematian. Wabah ini terbesar sejak ditemukannya virus itu
sekitar 40 tahun lalu.
Dilansir Reuters, Jumat 1 Agustus 2014, setelah mewabah di Guinea pada Februari, Ebola menyebar di Liberia pada Maret.
Para pakar yang melakukan pelacakan menduga penyebaran ebola di
Afrika Barat itu berawal dari kisah seorang wanita yang pergi ke pasar
di Guinea. Sebelum menyelesaikan urusannya, wanita itu tiba-tiba
mengeluh tak enak badan. Lantas, dia pulang ke rumahnya di sebuah
desanya yang dekat perbatasan sebelah utara Liberia.
Wanita ini memiliki saudara sepupu yang menyayanginya. Melihat
saudaranya sakit, sang sepupu merawat sebelum wanita tadi meninggal,
sehingga tanpa disadari telah terpapar virus Ebola.
Setelah wanita tadi meninggal, sepupunya ini juga merasakan sakit
dengan gejala yang mirip. Khawatir, dia menyusul suaminya yang bekerja
di sebuah pertambangan di wilayah Liberia.
Karena jaraknya jauh, wanita itu menggunakan taksi melewati
Monrovia (Ibu Kota Liberia). Hasil pelacakan diketahui ada lima warga
Monrovia yang menggunakan taksi yang sama terpapar virus dan kemudian
meninggal.
Dari Monrovia, wanita itu naik ojek menuju pertambangan tempat suaminya bekerja.
Begitu seterusnya pemaparan terjadi sampai otoritas setempat
kewalahan melacak sampai kemudian terjadi wabah di Afrika Barat saat
ini.
"Ini sebuah analogi situasi pada pria (penderita ebola) yang naik
pesawat komersiil," kata Derek Gatherer, Pakar Virus dari Universitas
Lanchaster yang melakukan pelacakan dari dekat bagaimana wabah di Afrika
Barat terjadi.
Gatherer mencatat, penyebaran Ebola tidak melalui udara, tetapi
kontak fisik dengan penderita. Hal ini membuatnya optimistis wabah
serupa kecil kemungkinannya terjadi di benua lain.
Namun demikian, tetap ada kekhawatiran terjadi penyebaran dari
Afrika ke Eropa. Sementara penyebaran ke Asia dan Amerika diyakini
kemungkinannya sangat-sangat kecil. (ren)
© VIVA.co.id
No comments:
Post a Comment