Thursday, July 31, 2014

Begini Asal Muasal Wabah Ebola di Afrika Barat

DUNIA

Begini Asal Muasal Wabah Ebola di Afrika Barat

Tidak melalui udara, tetapi kontak fisik dengan penderita.

Petugas medis di Sierra Leone mengambil sampel darah dari tersangka penderita Ebola

VIVAnews - Wabah Ebola yang mematikan di Afrika Barat membetot perhatian dunia. Masyarakat kesehatan di benua lain membincangkan bagaimana menangkal penyebaran virus itu.


Wabah Ebola yang menghebohkan itu diketahui bermula di Guinea pada Februari lalu dan dengan cepat menyebar ke Liberia dan Sierra Leone.

Tak butuh waktu lama, ditemukan 1200 kasus dan 672 diantaranya berujung kematian. Wabah ini terbesar sejak ditemukannya virus itu sekitar 40 tahun lalu.

Dilansir Reuters, Jumat 1 Agustus 2014, setelah mewabah di Guinea pada Februari, Ebola menyebar di Liberia pada Maret. 

Para pakar yang melakukan pelacakan menduga penyebaran ebola di Afrika Barat itu berawal dari kisah seorang wanita yang pergi ke pasar di Guinea. Sebelum menyelesaikan urusannya, wanita itu tiba-tiba mengeluh tak enak badan. Lantas, dia pulang ke rumahnya di sebuah desanya yang dekat perbatasan sebelah utara Liberia.

Wanita ini memiliki saudara sepupu yang menyayanginya. Melihat saudaranya sakit, sang sepupu merawat sebelum wanita tadi meninggal, sehingga tanpa disadari telah terpapar virus Ebola.

Setelah wanita tadi meninggal, sepupunya ini juga merasakan sakit dengan gejala yang mirip. Khawatir, dia menyusul suaminya yang bekerja di sebuah pertambangan di wilayah Liberia.

Karena jaraknya jauh, wanita itu menggunakan taksi melewati Monrovia (Ibu Kota Liberia). Hasil pelacakan diketahui ada lima warga Monrovia yang menggunakan taksi yang sama terpapar virus dan kemudian meninggal.

Dari Monrovia, wanita itu naik ojek menuju pertambangan tempat suaminya bekerja. 

Begitu seterusnya pemaparan terjadi sampai otoritas setempat kewalahan melacak sampai kemudian terjadi wabah di Afrika Barat saat ini.

"Ini sebuah analogi situasi pada pria (penderita ebola) yang naik pesawat komersiil," kata Derek Gatherer, Pakar Virus dari Universitas Lanchaster yang melakukan pelacakan dari dekat bagaimana wabah di Afrika Barat terjadi.

Gatherer mencatat, penyebaran Ebola tidak melalui udara, tetapi kontak fisik dengan penderita. Hal ini membuatnya optimistis wabah serupa kecil kemungkinannya terjadi di benua lain.

Namun demikian, tetap ada kekhawatiran terjadi penyebaran dari Afrika ke Eropa. Sementara penyebaran ke Asia dan Amerika diyakini kemungkinannya sangat-sangat kecil.  (ren)



©
VIVA.co.id

No comments:

Post a Comment

Translate