Ada banyak adegan yang tak terhitung
jumlahnya di film-film lama tentang pasangan yang merokok di tempat
tidur setelah berhubungan seks. Pada masa sesudahnya hanya dengan adegan
merokok sudah cukup untuk menyiratkan aktivitas bercinta yang baru saja
selesai dilakukan. Mengapa kita melihat hal ini dilakukan setelah
berhubungan seks dan bukan sebelumnya? Merokok setelah bercinta
menyiratkan relaksasi, kenyamanan dan kepuasan, yang membuat penasaran
karena nikotin tidak ada hubungannya dengan keadaan ini.
Bayangkan adegan merokok sebelum bercinta. Pastinya mulut berbau seperti asbak, atau rambut berbau asap yang mematikan gairah. Mungkin gairah akan berlalu, yang tentunya bukan ide yang baik tapi mungkin ada alasan kuat di balik itu semua.
Bayangkan adegan merokok sebelum bercinta. Pastinya mulut berbau seperti asbak, atau rambut berbau asap yang mematikan gairah. Mungkin gairah akan berlalu, yang tentunya bukan ide yang baik tapi mungkin ada alasan kuat di balik itu semua.
Satu batang rokok menyebabkan penurunan dramatis dalam kemampuan Anda
untuk mengalirkan darah ke otak dan alat kelamin Anda selama sekitar
empat jam. Ini berarti kadar oksida nitrat Anda serupa dengan yang
berusia 80 tahun, yang berarti berkurangnya darah dan fungsi ke alat
vital Anda!
Pria berusia 20 tahun mungkin tidak mengalami kendala, tapi masalah
impotensi bagi pria dan kenikmatan seksual bagi perempuan mulai merayap
secara klinis di usia pertengahan hingga akhir dua puluhan dan dalam
penelitian pada pria berusia pertengahan empat puluhan menunjukkan bahwa
sebanyak 50% dari pria tersebut tidak bisa melakukan dengan baik atau
tidak menikmati seks.
Ada sejumlah hal yang terlibat, termasuk alkohol, lemak omega 6,
xeno-estrogen dari bahan kimia dan minyak kedelai, obat-obatan dan
kurang tidur, tapi merokok hampir dijamin mengakibatkan masalah.
Ditambah lagi masa-masa merokok membuat penampilan seksi telah lama
berlalu dan bau asap rokok akan mematikan gairah di tempat tidur.
Anda menyalakan sebatang rokok, dan asap mengisi paru-paru Anda.
Sebagian besar racun akan memasuki aliran darah Anda dan berjalan menuju
jantung Anda. Racun yang tidak masuk aliran darah Anda akan menyerang
jaringan sensitif paru-paru Anda.
Dari jantung, racun menyusuri arteri ke arteriol, dan sampai ke
kapiler. Racun menyebabkan jalur-jalur darah kecil mengerut, dan itu
adalah jalur-jalur kecil yang memasok darah ke seluruh tubuh Anda.
Akibat dari sirkulasi terbatas ini adalah terbatasnya aliran darah,
transportasi nutrisi dan berkurangnya pembuangan sampah. Jadi sistem
Anda mulai terlihat seperti tempat limbah, bukannya stasiun super cepat.
Dan sistem yang terganggu ini tentu mempengaruhi Anda saat di ranjang.
No comments:
Post a Comment