Mendes Marwan Jafar saat RDP di DPR (Foto: Lamhot Aritonang)
|
Jakarta - Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar memastikan
penyerapan anggaran dana desa tahap I 2016 sudah terserap 98%. Hanya Kota Batu
yang menolak dana desa ini.
"Dana desa 2015 itu Rp 20,7 triliun, tahun 2016 ini anggaran yang dikeluarkan Rp 46,9 triliun. Untuk kemarin rata-rata yang sudah turun sekitar Rp 300 juta dan sudah terserap 98%, hanya 1 kota yang menolak sejak awal Kota Batu, saya rasa semua orang tahu. Dengan alasan Wali Kota belum percaya betul pada aparat dana desanya," ujar Menteri Marwan dalam konfrensi pers di kantornya, Jl Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (16/3/2016).
Marwan menjelaskan pemerintah sudah mencairkan 2 kali anggaran dana desa periode 2016. Pencairan pertama dilakukan pada bulan Maret 2016 ini.
"Untuk tahun ini dana desa yang cair itu Rp 600 sampai 700 juta tiap desanya, pencairannya semester awal 60% artinya sekitar Rp 360 juta yang baru turun. Sedangkan tahap 2 sisanya akan cair 40% yakni di bulan Agustus," ucap politisi PKB ini.
Meski dana yang dikucurkan besar, ia mengakui tingkat kapasitas perangkat desa menjadi tantangan tersendiri.
"Yang jadi tantangan kita, tingkat kapasitas perangkat desa itu. Kita selalu berikan pelatihan dan hasilnya bagus. Pada intinya dilihat upaya ini untuk meningkatkan kapasitas mereka, karena kita masih punya 49% desa tertinggal dan 18,25% desa sangat tertinggal,"
Menurut Marwan, kementeriannya mematok 5 kriteria desa yang menjadi indikator untuk menerima dana desa tersebut. Masing-masing kriteria memiliki peraturan desa prioritas dalam penggunaannya.
"(Indikatornya) Mulai dari infrastruktur desa, pelayanan dasar desa, peningkatan kapasitas masyarakat desa. Hal ini berdasarkan Permen No 21 tahun 2015. Dana desa 2016 mengacu kemajuan desa sesuai kategori tadi," pungkasnya.
(edo/mnb)
No comments:
Post a Comment