Aceh Utara - habaRAKYAT
PETANI di Empat
Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara mengaku resah akibat tidak bisa menanam padi
tahun ini. Kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Tanah Jambo Aye, Baktiya, Seunuddon
dan Kecamatan Langkahan.
"Kami
resah kalau tidak bisa menanam padi meskipun sekali musim tanam," kata
Sulaiman (38), salah seorang petani asal Kecamatan Tanah Jambo Aye, saat
ditemui habaRAKYAT, Minggu (10/05/2015).
Sulaiman
mengatakan, para petani dikecamatan ini, sebelumnya sudah menerima informasi
dari mulut kemulut bahwa mereka (petani) tidak bisa menanam padi tahun ini.
Pasalnya, kata dia, menurut kabar, ada perbaikan di bendungan air Kecamatan
Langkahan, sehingga menyebabkan air tidak bisa mengaliri kesawah-sawah
dibeberapa kecamatan itu.
Hal yang sama
juga disampaikan Razali (51), salah seorang petani di Kecamatan Baktiya.
Sementara menurutnya, petani dikawasan itu bahkan sudah menerima arahan dari
pihak Dinas Pengairan untuk mengalihkan tanaman padi mereka menjadi tanaman
kacang sembari menunggu perbaikan bendungan Langkahan.
"Kami
diminta untuk menanam kacang tahun ini dilahan sawah kami, sepertinya ini bukan
jalan keluar. Kami khawatir akan kelaparan," kata Razali.
Oleh karena itu,
petani berharap agar pemerintah terkait segera mencari solusi untuk menghindari
perkara tersebut. Pasalnya, mata pencaharian sebagian petani di empat kecamatan
itu umumnya bergantung pada tanaman padi.
Kepala Ranting
Pantonlabu, Dinas Pengairan Aceh Utara, Khairil Anwar, membenarkan informasi
tersebut. "Ia benar, makanya petani kami arahkan untuk menanam kacang
sambil menunggu air dari bendungan Langkahan," kata Khairil Anwar saat
dihubungi.
Khairil
mengatakan, air tidak bisa mengaliri kesawah-sawah petani karena ada kerusakan
pada sungai irigasi di Kecamatan Langkahan. Kerusakan itu, menurutnya, kini sedang
diperbaiki oleh pekerja proyek.
"Kemungkinan
besar, bulan 7 air sudah bisa mengaliri kembali ke irigasi-irigasi
tersebut. Selama bulan 5 hingga bulan 7, petani diarahkan menanamkan kacang
dilahan sawah," jelas Khairil. (hR/Syukri MD)